Pers Mahasiswa Membuka Cakrawala Mahasiswa


sumber : Lpmmotivasi.com
Di tengah-tengah zaman yang semakin maju di abad modern dewasa ini, masyarakat semakin peka terhadap perkembangannya. Masyarakat semakin erat dengan media baca untuk membidik kejadian dan perkembangan yang baru terjadi. Manusia modern tak lagi dapat hidup tanpa mendapat suguhan pers untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.

Pengertian pers sering disamakan dengan jurnalistik oleh para ahli. Tapi keesktriman ini juga dapat diterima oleh masyarakat. Istilah jurnalistik dijelaskan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar atau media-media lainnya.

Sekarang bagaimana dengan pers kampus. Pers kampus dimaksudkan terbitan berkala pada perguruan tinggi oleh dan untuk mahasiswa sebagai masyarakatnya. Ada juga sekalangan orang yang mengatakan itu pers mahasiswa. Di Amerika dan negara-negara anglo saxon pers kampus lazim disebut student news paper. Hal ini perlu diselidiki kembali, karena yang dimaksud pers kampus atau pers mahasiswa adalah penerbitan yang ada di dalam kampus. Misalnya, majalah-majalah ilmiah, yang diterbitkan oleh fakultas atau departemen ilmu yang ada, juga penerbitan yang berupa buku-buku maupun monografi-monografi. Sekarang jelas, pers mahasiswa hanya dikelola oleh dan peredarannya untuk mahasiswa sebagai masyrakat ilmiah. Maka sifat mahasiswa sebagai calon sarjana selalu menggunakan penalaran harus tercermin juga dalam pers mahasiswa tersebut.

William L. Rivers, mahaguru jurnalistik di Universitas Stanford dalam bukunya “The mass media, reporting, writing dan editing” menyebutkan setiap penerbitan mahasiswa entah iu surat kabar, majalah, atau buku tahunan haruslah mengikuti pendidikan atau pendekatan jurnalistik secara serius. Pendidikan pers tadi haruslah berisikan kejadian-kejadian yang mempunyai harga berita bagi lembaga dan kehidupannya dan merupakan wadah bagi penyaluran ekspresi mahasiswa. Penerbitan mahasiswa haruslah begitu rupa sehingga ia diperlukan oleh lingkungannya. Ia tidak boleh menjadi alat klik atau permainan yang memuaskan satu kelompok kecil, dan haruslah dapat memenuhi fungsinya sebagai media komunikasi. Ditegaskan, isinya pun harus lain, karena ditujukan untuk kelompok pembaca yang homogeny, yakni mahasiswa dan sivitas akademika yang terpelajar. Jadi tidak seperti harian umum di luar kampus yang sangat awam.

Media Informasi

Sekarang yang sudah jelas apa dan bagaimana pers kampus mahasiswa, yang juga berfungsi sebagai media informasi. Untuk menampung berbagai berita yang akan diperoleh di dalam kampus maupun di luar kampus, namun berita tersebut bukanlah berita yang acak, melainkan berita yang telah diolah, yang telah digarap secara keilmuan sehingga akan memberikan informasi secara mantap terhadap mahasiswanya. Mahasiswa akan merasa lebih aman, lebih subur, dan lebihh beruntung dalam banyak hal. 

Rubrik yang dipajang dalam kolom-kolom terbitannya pun harus memenuhi selera mahasiswanya dari berbagai jurusan, kalau itu terbitan universitas secara keseluruhan. Tapi untuk terbitan fakultas tertentu juga harus disesuaikian dengan jangkauan atau ruang lingkup keilmuannya. Sehingga akan membantu mahasiswa mengembangkan ilmunya dan menerima informasi ilmiah bagi mahasiswa lainnya.

Berbagai informasi yang akan dimuat dalam pers kampus haruslah berita-berita yang aktual, bukan hanya berita kosong.  Bukan berita-berita seperti pada terbitan umum, tetapi harus disesuaikan kalangan mahasiswa sebagai masyarakat ilmiah. Misalnya berita penelitian, aktivitas mahasiswa, hasil seminar, hasil diskusi, atau artikel-artikel. Resensi buku, penemuan ilmu-ilmu baru juga sangat bagus dimuat. Sehingga mahasiswa sebagai pembaca tahu informasi baru yang ada di universitasnya.

Media Latih

Di samping pers kampus sebagai media informasi, juga menjadi media latih bagi para mahasiswanya. Hal ini akan membuka kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan ilmunya lewat tulisan. Juga melatih mahasiswa untuk mampu berfikir secara ilmiah, aktual, dan kreatif. Agar mahasiswa tidak menjadi manusia robot seperti hari-hari ini, hanya manut dan puas dengan ilmu-ilmu yang diterima dari dosennya untuk sekedar mendapatkan nilai dalam ujian yang teksbook. Apabila hal ini terus diletarikan, maka kita akab menjadi mahasiswa mandeg, tidak bisa mengembangkan ilmu yang telah diperoleh dari para dosen. Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk bisa menciptakan karya-karya ilmiah sebagai pembuka cakrawala baru bahwa mahasiswa mampu berfikir secara ilmiah, dan bekerja secara ilmiah.

Dengan demikian mahasiswa akan terlatih untuk kerja mandiri, menyumbangkan pada sivitas akademika di universitasnya dan menerapkan ilmunya pada dunia pers, yang berpijak pada ilmu-ilmu yang telah ada.

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
 
Di samping mahasiswa mampu melatih diri untuk mengembangkan ilmunya yang telah diperoleh dari dosen, juga bisa menyerap ilmu-ilmu dari mana saja untuk bisa dikembangkan dalam pers kampus. Jadi pers kampus, bukan hanya ajang latihan juga mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada pada kita. Misalnya perkembangan teknologi mutakhir, penemuan ilmu-ilmu elektronika, penemuan teori-teori baru hasil riset, hasil survey dan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain seperti ilmu kebahasaan dan ilmu sosial. Pers kampus sebagai penggalian ilmu pengetahuan sebagai bekal mahasiswa untuk membuka cakrawala di kemudian hari sebagai seorang ahli.

Sebagai tugas kontrol

Pers kampus bukan hanya menampoung tulisan tulisan para mahasiswa, dosen, atau para ahli saja. Tapi pers kampus juga harus mampu menjadi alat control kehidupan kampus selama ini : maju, mundur, atau statis saja.

Pers kampus harus mampu memberikan laporan-laporan kejadian yang ada di sekitar kampus. Kegiatan apa yang sedang dilakukan para mahasiswa, misalnya. Di samping itu juga untuk menyalurkan idea tau kreatifitas mahasiswa lewat tulisannya. Sehingga akan mengetahui gejolak mahasiswanya.

Misalnya pemuatan berita mahasiswa suka ngobrol di luar daripada masuk perpustakaan, dengan demikian akan diketahui keadaan mahasiswa yang sebenarnya. Misal lagi, “Dosen hanya masuk untuk jual buku atau bisnis” Dengan adanya masukan-masukan lewat pers kampus maka akan terlihat kekurangan di bidang akademika kemudian universitas harus segera mengadakan peninjauan kembali dan memperbaiki.

Mahasiswa adalah calon-calon ilmuwan dan cendekiawan muda yang sangat diharapkan bangsanya yang kini sedang membangun kembali ilmuwan-ilmuwan tua yang telah pergi. Maka mahasiswa selalu dididik untuk menggali ilmu-ilmu yang terpendam atau mencari penemuan ilmu-ilmu yang baru dengan berpijak pada teori yang ada.

Dengan adanya pers kampus akan memberi lembaran baru bagi mahasiswa untuk aktif dan kreatif menggali ilmu kemudian berpendapat lewat pers kampus. Pendapat yang tidak hanya pendapat, tetapi pendapat aktual dan ilmiah sehingga terbukti kebenarannya. Karena mahasiswa dididik menjadi ilmuwan maka mahasiswa harus rajin mencoba membuat karya-karya ilmiah yang juga didasari pemikiran yang ilmiah. Dengan demikian akan terciptalah kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam kwalitas dan kwantitasnya.

Dengan uraian di atas akan lebih jelas bahwa pers kampus bukan hanya ajang kefrustasian, tapi pers kampus mampu membuka cakrawala mahasiswa sebagai masyarakat ilmiah seperti tujuan akademika dan menjadi ilmuwan hidup.



Penulis : Marsudi Widodo

Pernah diterbitkan di Majalah Warkat Warta / 1/ x/ 1986
Diolah dan diedit oleh Tim Redaksi Persmasolo.org sesuai dengan kepentingan publikasi
Previous
Next Post »

Share this

Berita Terkait